ZAT PENGAWET MAKANAN YANG AMAN DIGUNAKAN
·
Pengertian
dan Manfaat Bahan Pengawet
Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam
makanan dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau
pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi
(pembusukan), pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat
dicegah sementara waktu.
Beberapa manfaat
penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.
·
Alternatif
Pengawet Pangan
Berdasarkan hasil kajian dan
penemuan para ahli/ peneliti yang dimuat dibeberapa media massa,
bahan pengawet alternatif yang aman dan tidak berbahaya bagi
kesehatan adalah, Chitosan, Asap Cair (Liquid Smoke), Kunyit, Air Ki, Air
kelapa yang diberi mikroba (Asam Sitrat).
a)
Chitosan
Dr. Ir Linawati ketua
Departemen Teknologi Hasil Perairan (FPIK- IPB) menyatakan chitosan merupakan
bahan pengawet organik yang diperoleh dari produk turunan dari polimer chitin
yang diproduksi dari limbah udang dan rajungan kadar chitin dalam berat udang
berkisar 60–70% bila diproses menjadi chitosan menghasilkan Yield 15– 20%.
Chitosan mudah mengalami degradasi secara biologis dan tidak beracun. Bila
digunakan pada ikan asin, berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak
dihinggapi lalat, dan menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaan chitosan dapat
mengawetkan sampai 8 minggu.
b)
Asap Cair
(Liquid Smoke)
Dr. AH. Bambang Setiadji, Dosen
Fakultas MIPA, UGM, menemukan Asap Cair ( Liquid Smoke) bisa menjadi
bahan pengawet pangan yang berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan. Untuk
industri perkebunan asap cair digunakan sebagai koagulan lateks, hal ini karena
asap cair bersifat fungsional seperti anti jamur, antibakteri dan anti oksidan
yang dapat memperbaiki kualitas karet. Sedangkan penggunaan pada industri kayu
dapat mencegah serangan rayap. Pemanfaatan Liquid Smoke pada industri pangan
cukup digunakan 25% + 75% air kemudian digunakan untuk merendam ikan dan daging
selama 15 menit. Pengawetan dengan merendam ikan dan daging pada asap cair
(liquid smoke) ini bisa bertahan selama 25 hari.
c)
Kunyit
Dr NL ida Soeid MS, menyatakan
kunyit dapat digunakan sebagai pengawet tahu, disamping berfungsi sebagai
warna juga sebagai antibiotik, sekaligus mencegah agar tidak cepat asam. Selain
itu untuk kesehatan berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang dan
antikanker. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5%.
Sedangkan untuk kunyit ekstrak kandungan kurkuminoid mencapai 40–50%.
Untuk penggunaan kunyit disarankan agar tidak melalui pemanasan, terkena
cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk digiling dan diperas
airnya.
d)
Air Ki
(Air Endapan Abu Merang)
Air Ki ini dapat digunakan
sebagai pengawet mie dan dapat bertahan sampai 2 hari. Sekarang sudah banyak
dijual ditoko cina atau bisa juga membuat sendiri dengan membakar merang padi
kemudian ambil abunya lalu larutkan dengan air, kemudian diendapkan sampai
terpisah air dan abunya.
e)
Asam
Sitrat (Citric Acid)
Asam sitrat adalah pengawet yang
dibuat dari air kelapa yang diberi mikroba. Asam sitrat yang siap
pakai banyak dijual bebas ditoko kimia, namun kalau bahan baku air kelapa
banyak, maka lebih baik dibuat sendiri, harganya akan lebih murah.
Selain bahan pengawet tersebut diatas, dalam skala kecil dapat juga menggunakan pengawet yang sudah lama dikenal dan banyak digunakan didaerah terpencil atau pedesaan berupa; jeruk nipis, asam jawa, garam dapur, gula, bawang putih disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan. Hanya saja dosis penggunaannya selama ini umumnya belum standar, baru berdasarkan perkiraan pemakai. Untuk itu perlu penelitian dan pembinaan lebih lanjut. Untuk menghindari penggunaan bahan pengawet berbahaya serta meningkatkan pemanfaatan bahan pengawet alternatif yang aman bagi kesehatan maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut;
Pertama: membuat daftar bahan-bahan kimia berbahaya yang dilarang
untuk digunakan pada produk makanan dan
minuman dilengkapi dengan nama kimia dan nama perdagangannya.agar tidak terjadi
kesalahan pemakaian oleh produsen.
Kedua: melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti;
Pemeritah, Pelaku Usaha, Assioasi, Konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI)
maupun Perguruan Tinggi untuk menanggulangi penggunaan bahan pengawet berbahaya
dan memberikan bahan pengawet alternatif yang aman dan tidak merugikan
konsumen maupun produsen.
Ketiga: mensosialisasikan bahaya penggunaan bahan-bahan kimia
terhadap konsumen dan produsen agar kedua belah pihak tahu dan mengerti tentang
bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan bahan kimia terhadap makanan dan
minuman.
Sumber:
http://forum.um.ac.id/index.php?topic=11773.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Aditif_makanan#Pengawet
http://www.google.co.id/images?um=1&hl=jw&tbs=isch:1&q=asap+sitrat&sa=N&start=20&ndsp=20
0 komentar:
Posting Komentar