RSS



PT Candrabuana Surya Semesta

A.      Nama dan Alamat Perusahaan
            PT Candrabuana Surya Semesta beralamat di Jalan Tapak Raya No 1A Tugurejo Semarang. PT Candrabuana Surya Semesta Semarang merupakan salah satu perusahaan pangan yang memproduksi roti.

B.      Karyawan dan Struktur Organisasi
            PT Candrabuana Surya Semesta memiliki kurang lebih 100 karyawan pabrik , 25 karyawan kantor , dan lebih dari 80 karyawan SPG yang tersebar di 21 outlet resmi Buana Bakery di daerah Semarang dan sekitarnya. Berikut susunan organisasi PT Candrabuana Surya Semesta Semarang beserta fungsi dan tugasnya  :
a.    Branch Manager
ü Merencanakan serta membuat keputusan-keputusan tentang anggaran belanja perusahaan cabang Semarang.
ü Membuat peraturan-peraturan dalam perusahaan cabang Semarang.
ü Memiliki wewenang untuk memberikan perintah pada masing-masing bagian, dll.
b.    Supervisor Personal and General Affair
ü Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan kepegawaian, perencanaan tenaga kerja, dan penerimaan karyawan,
ü Mengurus cuti/libur dan jadwal masuk karyawan, serta absen karyawan, dll.
c.    Supervisor Finance and Accounting
ü Mengurus keuangan perusahaan, dll.
d.    Supervisor Marketing
ü Mengatur pemasaran produk Buana Bakery dan menerima pesanan dari toko.
ü Memperluas pasar produk Buana Bakery, dll.
e.    Supervisor Produksi
ü Bertanggung jawab atas kontinuitas produksi perusahaan.
ü Bertanggung jawab atas kualitas produk.
ü Bertanggung jawab atas seluruh proses produksi, dil.
f.     PPIC (Production Planning and Inventory Control)
ü Bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku.
ü Bertanggung jawab atas perencanaan produksi, dll

C.      Jenis Produk
Di Buana Bakery Semarang terdapat beberapa jenis produk bakery seperti roti basah, roti kering, cake, dan lain-lain. Tapi penulis hanya memfokuskan penulisan laporan kerja praktek pada proses produksi roti kering. Jenis jenis bakery yang diproduksi oleh Buana Bakery adalah sebagai berikut :
1.    Roti basah
Jenis jenis roti basah ini antara lain roti tawar dan roti manis. Contoh roti tawar yang diproduksi oleh Buana Bakery adalah tawar klasik, tawar gulung, tawar kupas, dan lain­lain. Sedangkan contoh roti manis yang diproduksi oleh Buana Bakery adalah roti, coklat, keju, ayam, kacang hijau, dan lain-lain,
2.    Roti kering
Jenis-jenis roti kering yang diproduksi oleh Buana Bakery adalah bagelen, pongge, dan sus kering.
3.    Cake
Jenis jenis cake yang diproduksi oleh Buana Bakery ada tiga macam, yaitu cake, semi cake, dan chiffon cake. Perbedaan utama antara tiap-tiap jenis cake diatas terletak pada telur yang digunakan.
4.    Produk Basahan
Produk basahan antara lain adalah kueku, risolles, lunpia, kue cantik manis, semar mendem, lemper, arem – arem dan lain – lain.
5.    Produk lain
Selain roti tawar, roti manis, cake, dan roti kering, Buana Bakery juga memproduksi donat, muffin, rhumball, puding, dan lain-lain

D.      Skala Produksi dan Orientasi Pasar
Untuk produksi roti basah manis kurang lebih sejumlah 4000 - 7000 buah/hari, produksi roti basah tawar sekitar 700 buah/hari. Untuk kapasitas produksi roti kering bagelen dan pongge masing-masing 252 bungkus/hari, sedangkan kapasitas produksi sus kering sebanyak 336 bungkus/hari. Serta kapasitas produksi cake bolu jagung 30 pcs/hari, onbitjcoek 10 pcs/hari, serta mandarin yang terdiri dari 2 paket, yaitu mandarin irisan dan mandarin utuh. Kapasitas produksi untuk masing-masing produk Buana Bakery tiap harinya tergantung dari permintaan toko tiap-tiap cabang, sehingga jika pesanan di toko banyak maka kapasitas produksi akan meningkat.
Sedangkan untuk orientasi pasar produk Buana Bakery Semarang yaitu masyarakat kalangan menengah. Buana Bakery juga menerima pesanan rutin yang diterima dari toko cabang yang berada di Semarang serta cabang-cabang Buana Bakery lainnya yang berada di Jawa Tengah.
 Selain itu juga menerima pesanan tidak rutin yang biasa dipesan dalam bentuk snack box dan berbagai macam roti dalam jumlah tertentu. Sedangkan untuk produk roti kering sendiri, Buana Bakery Semarang juga memasok cabang-cabang Buana Bakery yang berada di Jakarta.
 Hingga kini terdapat 68 toko di Jakarta, 10 toko di Semarang, dan 11 toko di luar kota Semarang, diantaranya :
1.      JI. MT. Haryono No. 689,
2.      Jl. Majapahit 150-1,
3.      Jl. Setiabudi Ruko 86 D,
4.      JI. Jati Raya Blok C8 Banyumanik,
5.      Jl. Puri Anjasmoro Blok D-1 No. 3,
6.      Jl. Fatmawati No. 37,
7.      Jl. Abdul Rahman Saleh No. 11,
8.      JI. Ngaliyan Raya, Villa Ngaliyan Permai Blok B1/1,
9.       Jl. Jenderal sudirman No. 11 Ungaran
10.   Jl. Moh. Yamin NO. 112 Ungaran
11.   Temanggung di Jln. MT. Haryono No. 34 Ruko Pandean No. 3A,
12.   Boyolali Jl. Pandanaran No. 237 A,
13.   Blora Jl. Pemuda No. 55C,(samping bank jateng),
14.   Purwodadi Jl. R. Suprapto No. 111,(samping pengadilan negeri),
15.   Boja Jl. Pemuda No. 55 C,
16.   Pati Jl. Kol. Sunandar No. 22,
17.   Kudus Jl. Sunan Muria No. 16,
18.   Demak Jl. Sultan Fatah 54 (depan Bank BRI),
19.   Jepara Jl. Pemuda No. 85,
20.   Weleri Jl. Raya Weleri No. 254B,
21.   Kendal Jl. Soekarno Hatta No. 234

E.      Penanganan Limbah
Penanganan limbah di perusahaan ini, dilakukan sendiri oleh pihak perusahaan, yakni bagian washing. Limbah yang dihasilkan oleh PT. Candrabuana Suryasemesta berupa limbah padat dan cair, seperti: plastik, karung, adonan, kertas, karton dan lain-lain.
Cairan yang sudah mengalami proses netralisasi akan diangkut oleh petugas yang berada di kawasan industri yang akan dilakukan penetralan lebih lanjut agar tidak mengandung zat kimia berbahaya atau logam berbahaya yang dapat merusak lingkungan. Cairan yang sudah selesai diproses akan dialirkan melalui pipa untuk dialirkan ke kawasan industry







  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

ZAT PENGAWET MAKANAN YANG AMAN DIGUNAKAN

·         Pengertian dan Manfaat Bahan Pengawet

Bahan pengawet makanan adalah bahan yang sudah ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan yaitu untuk mencegah dan menghambat kerusakan atau pembusukan makanan. Dengan pemberian zat pengawet, proses fermentasi (pembusukan), pengasaman, atau penguraian karena aktivitas mikroorganisme dapat dicegah sementara waktu.
Beberapa manfaat penggunaan bahan tambahan pada makanan adalah:
1. Agar Dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut
2. Tidak mengurangi zat-zat esensial di dalam makanan.
3. Untuk Mempertahankan dan memperbaiki mutu makanan.

·         Alternatif Pengawet Pangan
Berdasarkan hasil kajian dan penemuan para ahli/ peneliti yang dimuat dibeberapa  media massa,  bahan pengawet alternatif  yang aman  dan tidak berbahaya bagi kesehatan adalah, Chitosan, Asap Cair (Liquid Smoke), Kunyit,  Air Ki, Air kelapa yang diberi mikroba (Asam Sitrat).

a)      Chitosan
Dr. Ir Linawati  ketua Departemen Teknologi Hasil Perairan (FPIK- IPB) menyatakan chitosan merupakan bahan pengawet organik yang diperoleh dari produk turunan dari polimer chitin yang diproduksi dari limbah udang dan rajungan kadar chitin dalam berat udang berkisar 60–70% bila diproses menjadi chitosan menghasilkan Yield 15– 20%. Chitosan mudah mengalami degradasi secara biologis dan tidak beracun. Bila digunakan pada ikan asin, berfungsi sebagai pelapis (coating), agar tidak dihinggapi lalat, dan menghambat pertumbuhan bakteri. Penggunaan chitosan dapat mengawetkan sampai 8 minggu.
b)      Asap Cair (Liquid Smoke)
Dr. AH. Bambang Setiadji, Dosen Fakultas MIPA, UGM, menemukan  Asap Cair ( Liquid Smoke) bisa menjadi bahan pengawet pangan yang berfungsi sebagai antimikroba dan antioksidan. Untuk industri perkebunan asap cair digunakan sebagai koagulan lateks, hal ini karena asap cair bersifat fungsional seperti anti jamur, antibakteri dan anti oksidan yang dapat memperbaiki kualitas karet. Sedangkan penggunaan pada industri kayu dapat mencegah serangan rayap. Pemanfaatan Liquid Smoke pada industri pangan cukup digunakan 25% + 75% air kemudian digunakan untuk merendam ikan dan daging selama 15 menit. Pengawetan dengan merendam ikan dan daging pada asap cair (liquid smoke) ini bisa bertahan selama 25 hari.
c)      Kunyit
Dr NL ida Soeid MS, menyatakan kunyit dapat digunakan sebagai pengawet tahu, disamping  berfungsi sebagai warna juga sebagai antibiotik, sekaligus mencegah agar tidak cepat asam. Selain itu untuk kesehatan berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antiradang dan antikanker. Kunyit basah kandungan utamanya adalah kurkuminoid 3-5%.  Sedangkan untuk kunyit ekstrak kandungan kurkuminoid mencapai 40–50%. Untuk penggunaan kunyit disarankan agar  tidak melalui pemanasan, terkena cahaya dan lingkungan yang basah. Sebaiknya kunyit ditumbuk digiling dan diperas airnya.
d)     Air Ki (Air Endapan Abu Merang)
Air Ki ini  dapat digunakan sebagai pengawet mie dan dapat bertahan sampai 2 hari. Sekarang sudah banyak dijual ditoko cina atau bisa juga membuat sendiri dengan membakar merang padi kemudian ambil abunya lalu larutkan dengan air, kemudian diendapkan sampai terpisah air dan abunya.
e)      Asam Sitrat (Citric Acid)
Asam sitrat adalah pengawet yang dibuat dari air kelapa  yang diberi mikroba. Asam sitrat  yang siap pakai banyak dijual bebas ditoko kimia, namun kalau bahan baku air kelapa  banyak, maka lebih baik dibuat sendiri, harganya akan lebih murah.

         Selain bahan pengawet tersebut diatas, dalam skala kecil dapat juga menggunakan  pengawet yang sudah lama dikenal dan banyak digunakan didaerah terpencil atau pedesaan berupa; jeruk nipis, asam jawa, garam dapur, gula, bawang putih disesuaikan dengan jenis produk yang dihasilkan. Hanya saja dosis penggunaannya selama ini umumnya belum standar, baru berdasarkan perkiraan pemakai. Untuk itu perlu penelitian dan pembinaan lebih lanjut. Untuk menghindari penggunaan bahan pengawet berbahaya  serta  meningkatkan pemanfaatan bahan pengawet alternatif yang aman bagi kesehatan maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut;
Pertama: membuat daftar bahan-bahan kimia berbahaya yang dilarang untuk digunakan   pada produk makanan dan minuman dilengkapi dengan nama kimia dan nama perdagangannya.agar tidak terjadi kesalahan pemakaian oleh produsen.
Kedua: melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti; Pemeritah, Pelaku Usaha, Assioasi, Konsumen, Yayasan Lembaga Konsumen (YLKI) maupun Perguruan Tinggi untuk menanggulangi penggunaan bahan pengawet berbahaya dan memberikan bahan pengawet alternatif yang aman dan tidak merugikan  konsumen  maupun produsen.
Ketiga: mensosialisasikan bahaya penggunaan bahan-bahan kimia terhadap konsumen dan produsen agar kedua belah pihak tahu dan mengerti tentang bahaya yang diakibatkan oleh penggunaan bahan kimia  terhadap makanan dan minuman.

Sumber:
http://forum.um.ac.id/index.php?topic=11773.0
http://id.wikipedia.org/wiki/Aditif_makanan#Pengawet
http://www.google.co.id/images?um=1&hl=jw&tbs=isch:1&q=asap+sitrat&sa=N&start=20&ndsp=20



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Kopi Luwak

Kopi luwak adalah kopi yang diproduksi dari biji kopi yang telah dimakan dan melewati saluran pencernaan binatang musang. Musang memilih buah kopi yang betul-betul masak sebagai makanannya, dan setelahnya, biji kopi yang dilindungi kulit keras dan tidak tercerna akan keluar bersama kotoran luwak.
Proses fermentasi yang tidak lazim oleh luwak boleh jadi membuat sebagian orang enggan mengkonsumsinya karena jijik atau takut, bahkan ada yang mengatakan kopi luwak itu najis. Maka oleh sebab itu ada cara lain untuk menggantikan proses fermentasi yang ada dalam perut musang yaitu dengan cara menumbuhkan inokulum bakteri asam laktat dimana dalam bakteri asam laktat salah satu contohnya sauerkraut mengandung bakteri Leuconostoc yang juga terdapat pada perut musang. Pada ragi terdapat enzim karboksi peptidase, amino peptidase dan peptidase yang dapat meningkatkan cita rasa dari kopi. Mutu kopi hasil hewan luwak lebih baik dari pada kopi fermentasi biasanya karena adanya enzim tripsin dan pepsin yang dihasilkan organ pangkreas musang. Enzim tripsin dibentuk dalam kelenjar ludah hewan dan organ pangkreas.

 fermentasi pada pencernaan luwak ini meningkatkan kualitas kopi karena selain barada pada suhu fermentasi optimal 24 – 260 Celcius juga dibantu dengan enzim dan bakteri yang ada pada pencernaan luwak. Kandungan protein kopi luwak lebih rendah ketimbang kopi biasa karena perombakan protein melalui fermentasi lebih optimal. Protein ini berperan sebagai pembentuk rasa pahit pada kopi saat disangrai sehingga kopi luwak tidak sepahit kopi biasa karena kandungan proteinnya rendah. Komponen yang menguap pun berbeda antara kopi luwak dan kopi biasa. Terbukti aroma dan citarasa kopi luwak sangat khas. Proses fermentasi tak lazim oleh luwak ini membuat sebagian orang enggan mengkonsumsinya karena jijik atau takut. Padahal menurut Massimo, kandungan bakteri pada kopi luwak yang telah dioven lebih rendah daripada kopi dengan proses biasa. Jadi Kopi luwak wajib di coba, penngemar kopi wajib mencoba dan rasa kan perbedaan antara kopi biasa dan kopi luwak ini.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS